Halaman

Selasa, 20 Maret 2012

PERSEBARAN LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS





1.
Persebaran Lahan Potensial
Lahan potensial tersebar di daerah dataran rendah, pegunungan, dan pantai. Tetapi lahan potensial biasanya banyak terdapat di dataran rendah, karena dataran rendah merupakan daerah endapan dengan tingkat kemiringan dan erosi yang kecil.
Berikut ini akan dijelaskan persebaran lahan potensial di daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan.
a.
Lahan Potensial di Kawasan Pantai
Pernakah Anda pergi ke pantai?
Lahan potensial di kawasan pantai memiliki ciri-ciri:
  • kemiringan 0 - 3%.
  • perbedaan tinggi 0 - 5 m dari permukaan laut.
·         umumnya terdapat pada pantai yang landai.
Kemiringan dan perbedaan tinggi yang rendah, menyebabkan lahan potensial di daerah pantai terletak pada kawasan pasang surut air laut. Kawasan ini banyak di tumbuhi tanaman bakau (mangrove), fungsi tanaman bakau mengurangi abrasi dan mencegah perembasan air laut sampai jauh ke pedalaman.
Lahan potensial kawasan pantai di Indonesia terdapat di pantai Timur Sumatera, pantai Barat, dan Selatan Kalimantan.

b.
Lahan Potensial di Dataran Rendah
Mulai dataran pantai sampai ketinggian 400 meter dari permukaan laut termasuk wilayah dataran rendah.
Lahan potensial di dataran rendah memiliki ciri-ciri:
- kemiringan 3 - 15%.
- perbedaan tinggi 5 - 10 m dari permukaan laut.
- umumnya merupakan endapan alluvial (endapan yang dibawa oleh air sungai).

Pengikisan di daerah ini masih relatif kecil dan tata airnya cukup baik. Karena merupakan endapan alluvial hasil erosi yang diangkut sungai yang berhulu di daerah vulkanis (gunung api). Sehingga kawasan ini memiliki kesuburan yang cukup tinggi. Lahan potensial dataran rendah di Indonesia antara lain terdapat di Utara Jawa Barat (Indramayu).
c.
Lahan Potensial di Daerah Pegunungan/Perbukitan
Anda pernah pergi ke pegunungan? Bagaimana udaranya, bersih dan sejuk bukan? Lahan potensial di daerah pegunungan/perbukitan memiliki ciri-ciri:
- kemiringan 15 - 30%.
- perbedaan tinggi 10 - 300 m dari permukaan laut.
- kesuburan tanah tergantung pada batuan induk dan tingkat pelapukan.

Erosi di daerah yang rendah relatif kecil, makin tinggi dan miskin tumbuhan (vegetasi) tingkat erosi makin besar. Jika tanahnya terbentuk dari hasil vulkanis (letusan gunung api), maka tanahnya subur. Pada kawasan dataran rendah antara dua pegunungan (inter-mountain plain) dapat terbentuk endapan alluvial yang subur.

Lahan potensial kawasan pegunungan di Indonesia banyak dijumpai pada kawasan pegunungan yang hutannya masih baik (belum rusak).
Hubungan antara kemiringan dengan topografi, dapat Anda lihat pada tabel 6.3.

Tabel 2. Kemiringan lereng.


Lengkapi tabel di bawah ini dengan memberi tanda cek ( )
Lahan potensial di pantai, di dataran rendah dan di pegunungan memiliki ciri-ciri yang berbeda, yaitu:
  • di pantai memiliki ciri-ciri; kemiringan 0 - 3%, perbedaan tinggi 0 - 5 m di atas permukaan laut, dan terdapat pada pantai landai,
  • di dataran rendah ciri-cirinya; kemiringan 3 - 15%, perbedaan tinggi 5 - 10 m di atas permukaan laut, dan merupakan endapat alluvial,
  • di pegunungan ciri-cirinya; kemiringan 15 - 30%, perbedaan tinggi 10 - 300 m di atas permukaan laut, dan kesuburannya tergantung batuan induk dan tingkat pelapukan.
Silahkan cocokkan jawaban latihan 5 yang telah Anda kerjakan dengan uraian di atas. Setelah Anda memahami persebaran lahan potensial dan ciri-cirinya, serta berhasil menjawab latihannya. Anda boleh melanjutkan ke materi berikutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar